Seperti halnya di film terdahulunya : Tali Pocong Perawan dan Tiren, Mati Kemaren. Banyak adegan yang menampilkan kemolekan tubuh Dewi.
Di film garapan sutradara Findo Purnomo HW ini, Dewi Persik berperan sebagai seorang janda bernama Persik. Meski dalam kehidupan nyata ia juga seorang janda dan juga bernama Persik, tapi Dewi menganggap ini hanya sebuah bentuk profesionalitas sebagai pemain film.
Makanya ketika ia harus beradegan sensual dengan hanya mengenakan celana dalam saja, bagi Dewi nggak masalah. Celana dalam pink Dewi pun bisa bikin penonton pria deg-degan.
Dalam konferensi pers yang digelar (15/10) di Djakarta Theater, Dewi santai saja ketika ada yang mengecam filmnya ini bisa merusak moral anak bangsa.
"Wah, saya cuma pemain. Jangan salahkan saya. Salahkan penulisnya. Tapi film ini sudah lolos sensor kok. Kalau dianggap merusak, kenapa bisa lolos?" kata Dewi santai.
Proses syuting film ini sebenarnya cukup berat buat Dewi. Selain dilakukan di saat bulan puasa, Dewi juga mengalami konflik dengan pemain lain, Andi Soraya. Tapi berkat keprofesionalannya itu, syuting pun bisa berjalan lancar.
Selain hanya mengenakan celana dalam, juga ada adegan dimana Dewi Persik mengenakan bikini. Belahan dada Dewi Persik yang besar, semakin terlihat 'tumpah'. Jadi kalau ingin melihat bentuk celana dalam Dewi yang berwarna pink itu, silakan nonton film Kutunggu Jandamu.
Biografi dewi Persik
Dewi Persik yang mempunyai nama asli Dewi Murya Agung (lahir di Jember, Jawa Timur, 18 Desember 1985) adalah seorang penyanyi dangdut Indonesia. Putri pasangan H. Moch Aidil (ayah) dan Hj. Sri Muna (ibu) ini mengaku mempunyai keturunan Tionghoa dari neneknya.
Karir Dewi Persik
Dewi dikenal karena tembang Bintang Pentas. Nama Persik sendiri diberikan oleh manajernya, Pak Yogi, agar karirnya bersinar seperti buah persik yang di China dianggap sebagai buah pembawa keberuntungan. Sinetron yang pernah dibintangi Dewi antara lain Mimpi Manis dan Legenda eps. Nyi Ronggeng. Namun karir Dewi tak selalu mulus. Dewi yang terkenal dengan goyang gergajinya mulai mendapat kritikan atas aksi panggungnya yang seronok, serta pakaiannya yang minim dan ketat. Puncaknya adalah saat Dewi usai mengisi sebuah acara ulang tahun TPI yang digelar di Istora Senayan, 23 Januari 2008. Dada Dewi tiba-tiba diraba oleh seorang laki-laki. Saat itu Dewi mengenakan tank top warna putih dengan strip hitam. Sebelum menyentuh payudara Dewi, laki-laki tersebut iseng mencuri-curi gambar payudara Dewi dengan kamera handphone saat pedangdut seksi ini sibuk diwawancarai. Kejadian payudara Dewi yang menjadi konsumsi umum bukan baru pertama terjadi. Pada tahun 2005, gara-gara bergoyang terlalu 'hot' di sebuah acara SCTV, buah dada Dewi ikut menyembul. Kejadian itu hanya berlangsung beberapa detik.
Tahun 2008 juga menjadi tahun "pencekalan" bagi Dewi. Pemerintah daerah yang pertama mencekal penampilan Dewi di daerahnya adalah Pemerintah Kota Tangerang. Pecekalan tersebut dimaksudkan guna menghindari kerawanan sosial dan berkaitan dengan Peraturan Daerah (Perda) No. 8 Tahun 2005 tentang pelarangan pelacuran di daerah itu. Menyusul Tangerang, Walikota Bandung juga menyatakan mencekal Dewi Persik dan juga artis-artis yang goyangannya keterlaluan (mengundang syahwat). Kemudian beberapa pemerintah daerah lain mengikuti seperti, Walikota Depok, MUI Sumatera Selatan, Bupati Sukabumi, Bupati Probolinggo, dan Walikota Balikpapan.
Sayangnya, komentar Dewi seputar pencekalannya justru malah memperkeruh suasana. Dewi menganggap pencekalan tersebut mengekang kebebasannya dan hal itu adalah bagian dari pembunuhan karakter dan fitnah terhadap dirinya. Bahkan saat itu Dewi Persik menyampaikan 'tantangannya' untuk menuntut orang-orang yang memfitnahnya itu ke meja hukum. Tak hanya itu, Dewi bahkan melontarkan kalimat bernada 'ancaman' kepada Walikota Tangerang.
Kontroversi pencekalan yang berlangsung selama berhari-hari di media mendapat perhatian dari Menpora Adhiyaksa Dault dan Menteri Pemberdayaan Perempuan, Meuthia Hatta. Bahkan Menpora pun menelepon Dewi untuk meminta dia introspeksi diri. Tak berapa lama, Dewi mengaku bersalah dan khilaf, meski dirinya tetap tidak akan mengubah goyangan erotisnya. Tak hanya penampilan panggung Dewi yang menuai kontroversi, film perdananya, Tali Pocong Perawan juga dianggap terlalu mengumbar aurat dan mengarah ke pornografi. Namun Dewi berdalih bahwa semua itu ujung-ujungnya duit.
Kehidupan Pribadi Dewi Persik
Dewi menikah dengan pedangdut Syaiful Jamil pada tanggal 26 Mei 2005. Mereka bertemu pada tahun 2004 saat tampil bersama di sebuah acara. Setelah menikah, Dewi sempat mengandung buah cintanya dengan Saiful. Namun, dia mengalami keguguran bulan November 2006.
Baru setahun mereguk manisnya hidup bersama, Saiful menggugat cerai istrinya di bulan Agustus 2006. Perseteruan yang terjadi dalam rumah tangga Saiful dan Dewi Persik akhirnya berujung damai. Dalam suatu jumpa pers, Saiful menyatakan rujuk terhadap Dewi, setelah sidang ketiga perceraian mereka. Kasus tersebut juga menguak hubungan lama Saiful dengan pedangdut Citra Yunita.
Isu tak sedap kembali melanda pasangan ini di bulan puasa (bulan September) tahun 2007. Mereka dikabarkan telah berpisah rumah selama tiga bulan. Belumlah usai kasus rumah tangganya, duka kembali menyelimuti Saiful. Pada tanggal 5 Oktober 2007, sang bunda meninggal dunia. Padahal 6 jam sebelum sang bunda menghembuskan nafas terakhirnya, Saiful telah mengucapkan talak kepada Dewi. Kasus mereka pun sampai ke pengadilan agama. Alasan pengajuan cerai ini sama seperti pengajuan cerai setahun sebelumnya, yaitu karena Dewi berpakaian terlalu terbuka dan ketat, Saiful menginginkan syariat agama sebagai pondasi. Setelah menjalani beberapa kali sidang, Saiful dan Dewi dinyatakan resmi bercerai pada 14 Januari 2008.
Source : 3goldkoe.blogspot.com